Garut, Kompas - Empat kecamatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, yaitu Kecamatan Bungbulang, Caringin, Cisewu, dan Talegong,
hingga Jumat (2/1), praktis terisolasi. Pasalnya, jalan utama yang menghubungkan keempat kecamatan itu dengan Kota Kabupaten
Garut terputus akibat longsor.
Longsor yang didahului hujan deras beberapa hari sebelumnya terjadi di Kampung Bekong, Desa Bojong, Kecamatan Bungbulang,
sekitar 75 kilometer sebelah selatan Kota Kabupaten Garut pada hari Selasa (30/12) sekitar pukul 17.00.
Kepala Bagian Bina Mitra Kepolisian Resor Garut Komisaris Edi Haryanto menuturkan, jalan utama Garut-Bungbulang selebar
lima meter di Kampung Bekong putus sepanjang 150 meter. Badan jalan yang putus itu jatuh ke Sungai Cirompang sekitar 70 meter
di bawah jalan.
Jika hujan terus turun, Edi memperkirakan longsor susulan dapat terjadi di daerah tersebut. Pasalnya, dari arah Garut,
sekitar satu kilometer sebelum lokasi longsor yang sekarang, terlihat adanya pergeseran tanah sedalam 30 sentimeter dengan
panjang enam meter. "Jika longsor susulan terjadi, keadaan akan semakin parah," kata Edi, Jumat.
Padahal, saat ini saja, lanjut Edi, longsor di Kampung Bekong membuat para penumpang kendaraan umum dari Garut tujuan Bungbulang
dan sekitarnya atau sebaliknya harus turun dan berjalan kaki sesampai di lokasi longsor, untuk kemudian berganti kendaraan
yang menunggu di ujung titik longsor lainnya.
Sementara truk atau mobil dari Garut yang memaksakan diri menuju Bungbulang, Cisewu, dan Caringin serta sebaliknya harus
memutar melalui Pameungpeuk, lalu Cijayana, dan Mekar Mukti. Sedangkan untuk mencapai Kecamatan Talegong dapat melalui Pangalengan,
Kabupaten Bandung. "Karena harus memutar, jarak yang ditempuh menjadi lebih dua kali lipat dengan kondisi jalan yang memprihatinkan,"
ujar Edi.
Jika terus berlarut-larut, kondisi ini dikhawatirkan dapat mengganggu suplai minyak tanah dan kebutuhan pokok lainnya,
seperti beras, minyak goreng, dan tepung, dari Garut ke Bungbulang, Cisewu, Caringin, dan Talegong. "Jika hingga bulan Februari
jalan belum tersambung, harga kebutuhan pokok dan minyak tanah di empat kecamatan itu dapat melonjak tajam," tutur Edi.
Sekarang, harga kebutuhan pokok di empat kecamatan itu masih normal karena persediaan cukup. Ironisnya, lanjut Edi, untuk
memperbaiki jalan di lokasi longsor dibutuhkan waktu relatif lama. (nwo)